Minggu, 27 Maret 2011

Alasan Mengapa ALLAH tidak mengabulkan doa Kita

alam surat al mu'minun ayat 60 Allah berfirman sebagai berikut

“Dan Tuhanmu berfirman : Berdo`alah kepada-KU niscaya akan aku kabulkan.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk neraka jahanam dengan penuh kehinaan “

dari ayat yang  telah tertulis di atas telah jelas bahwa Alloh SWT yang Maha Mendengar akan mengabulkan
Do`a hamba-Nya. Namun dalam kenyataannya, masih sering kita mendengar keluhan dari banyak saudara kita, “setiap hari aku menengadahkan tangan memohan kepada Alloh SWT,
Tetapi apa yang dimintanya tidak kunjung di jawab”. Timbul pertanyaan “Mengapa permohonan kita itu masih belum di kabulkan oleh Alloh SWT ?”

Tentunya kita akan bertanya- tanya mengapa do'a yang kita mintak tidak terkabulkan,di sebuah kitab "Hayatul kulub" telah di jelesakan alasan- alasan mengapa do'a yang kita panjatkan tidak di kabulkan oleh ALLAH,sepuluh alasan yang disebutka di kitab  tersebut sebagai berikut :

  1. “Kalian mengenal Alloh SWT, tetapi tidak memenuhi hak-Nya.”
  2. “Kalian membaca Al-Quran tapi tidak mengamalkan isi-Nya.”
  3. “Kalian mengaku cinta kepada Rasululloh, tetapi sunah-Nya ditinggalkan,”
  4. “Kalian mengaku memusuhi syetan, tetapi mematuhi dan menyetujuinya.”
  5. “Kalian mengaku ingin masuk surga, tetapi tidak mau beramal untuk [meraih]-nya.”
  6. “Kalian mengaku ingin selamat dari api neraka, tetapi menjerumuskan diri kalian sendiri kedalamnya.”
  7. “Kalian sibuk memeikirkan dan mengurus aib saudara kalian, tetapi tidak melihat aib diri sendiri.”
  8. “Kalian memerintah kepada manusia untuk berbuat baik, tetapi melupakan diri sendiri.”
  9. “Kalian memerintahkan orang lain untuk mengeluarkan zakat, tetapi engkau tidak mengeluarkannya.”
  10. “Kalian ikut menguburkan orang yang meninggal, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.”


Rabu, 23 Maret 2011

siapakan jodohQ

di tulis oleh Arrians Sarris

Pertanda 1
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu, entah itu pekerjaan sepele atau besar.Paling penting adalah Anda berdua selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Nah, apakah Anda sudah merasakan hal tersebut? Jika ya, selamat berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidup Anda!

Pertanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodoh Anda atau bukan adalah kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat ? Jika tidak, (maaf) kemungkinan besar dia bukan
jodoh Anda.

Pertanda 3
Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu. Dan bila Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta perasaanya satu sama lainnya pada situasi tertentu. Selamat! Mungkin sebenarnya dialah belahan jiwa Anda yang tersimpan...

Pertanda 4
Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuat Anda merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa Anda berdua kelak bisa saling terikat.

Pertanda 5
Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hati Anda baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama. Sekarang, ingatingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala Anda dirundung musibah? Dia selalu paham saat PMS Anda datang menyerang? Dia tau keadaan waktu anda sakit.........Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya...

Pertanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan masa lalu Anda saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah siap menerima Anda apa adanya..

Pertanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil 'buruk' di depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan tak mandi selama dua hari.

Pertanda 8
Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan sejati telah
Anda temukan !
Apakah kedelapan telah anda temukan!!!!!

Rabu, 16 Maret 2011

The convidence secret


Meski pun lingkungan bisa menyebabkan kita mengalami krisis percaya diri, namun sesungguhnya penyebab utamanya itu adalah diri sendiri. Kuncinya ialah bagaimana Kita menyikapi lingkungansekitar. Jika kita “termakan” oleh omongan lingkungan, maka kita akan  merasa rendah diri. Namun jika kita “merdeka” maka apa pun yang dikatakan oleh lingkungan di sekitar kita.  tidak akan pernah mempengaruhi diri kita.

mungkin kita salah, tetapi bukan berarti kita orang yang selalu salah. Kesalahan bisa diperbaiki. Begitu juga dengan kegagalan. mungkin kita pernah gagal, tetapi bukan berarti kita adalah orang gagal. kita hanya pernah gagal. Dan kita tahu, semua orang pernah salah dan semua orang pernah gagal. Termasuk manusia terbaik sepanjang masa, Nabi Muhammad saw. Beliau pernah salah dan pernah gagal. Itu adalah manusiawi. Kenapa harus merasa rendah diri?

Saat ada yang mengatakan bahwa kita  tidak becus, baik itu datang dari diri sendiri maupun dari orang lain, percayalah bahwa itu hanya opini. Kita gagal adalah fakta, tetapi kita  disebut orang yang payah, itu adalah opini. Dan, jangan lupakan dengan satu fakta lagi, bahwa manusia diciptakan dengan potensi yang sama. Allah tidak pernah membeda-bedakan tugas dan perintah kepada manusia, sebab potensi manusia itu sama dahsyatnya.

Cobalah kita renungkan. Apa keberhasilan yang pernah kita raih? Apa kemampuan yang kita miliki yang tidak dimiliki oleh orang lain. Saya yakin, semua manusia memilikinya.

Bisa saja, kita tidak hebat di satu bidang, tetapi kitra hebat di bidang lain. Begitu juga dengan orang lain. Sebab pada dasarnya semua manusia memiliki tingkat yang sama.

Atau kita pun bisa menciptakan pengalaman hebat yang baru. Pilihlah sebuah tantangan, dan taklukan tantangan tersebut. Percaya diri bisa bangkit setelah kita mampu menaklukan tantangan

Jika suatu saat aq jatuh cinta

Allahu rabbi
aku minta izin
Bila suatu saat aq jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untukmu berkurang
Hingga membuat lalai akan kehidupan

Allahu rabbi
aq punya pinta
Bila suatu saat aq jatuh cinta
Penuhilah cintaq dengan bilangan Cintamu yang tak terbatas
Biar rasaq padamu tetap utuh

Allahu rabbi
Aq mionta izin
Bila suatu saat aq jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasihmu
Dan membuatQ semakin mengagumimu

Allahu rabbi
Bila suatu saat aq jatuh cinta
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk mendekati Cinta-mu

Allahu rabbi
Pintaq terakhir adalah seandainya aq jatuh cinta
Jangan pernah kau palingkan wajahmu dariku
Anugrakanlah aq cintamu
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Senin, 14 Maret 2011

KECANTIKAN WANITA

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai. untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.

Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.  Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

RAHSIA MENJADI WANITA HEBAT. HEBAT DI MATA SUAMI.HEBAT DI MATA ISLAM.INSYAALLAH!

Ciri-ciri wanita yang harus kita contohi
ASIYAH
Di dunia, Asiyah adalah istri salah satu raja yang paling berkuasa, kaya dan perkasa sepanjang sejarah manusia: Fir’aun. Dia juga ibu angkat yang sangat pengasih dari salah seorang Nabi besar: Musa AS. Dalam ukuran “duniawi” tidak ada yang perlu membantah “kemuliaannya”. Tetapi kemuliaan duniawinya ini tidak lantas membuatnya lupa diri.

Di tengah gelimang harta dan rizky duniawi lainnya, Asiyah tetaplah seorang wanita dengan hati yang lembut tapi teguh. Hati lembut yang mampu menangkap getaran “kebenaran Ilahi” yang alhamdulilah mengantarkannya sebagai salah satu orang pertama yang beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun. Dan hatinya yang teguh membuat keimanannya tak tergores sedikitpun walaupun dia harus tinggal di tengah-tengah pusat kemaksiatan dan pengingkaran kepada Allah, bahkan menjadi pendamping hidup orang yang dikenal sebagai pembangkang Allah terkeras sepanjang masa.

Entah berapa kali Asiyah harus memendam sakit hati dan kejengkelannya tiap kali melihat polah Fir’aun menantang dan menghina Tuhannya. Mungkin sama jengkelnya dengan kita terhadap publikasi kartun-kartun yang mencemooh Rasulullah SAW, lagak “tak bersalah” si penerbitnya, dan tingkah para pendukungnya yang di antaranya mengatakan agar kartun itu diterbitkan saja tiap hari selama seminggu supaya umat Islam jadi “terbiasa”. Bedanya, saat ini kita masih bisa mengekspresikan kemarahan kita, sementara Asiyah harus menyembunyikannya karena mengikuti anjuran Musa yang mengkhawatirkan keselamatan ibu angkat yang disayanginya.

Memang bukan hal gampang menjadi “orang suci di sarang penyamun” macam ini. Di samping harus siap “makan hati” terus-terusan, Asiyah pun harus melalui hari-hari penuh perjuangan untuk tetap konsisten walaupun begitu banyak “godaan” di sekitarnya. Coba kalau kita ingat, berapa banyak orang yang kita tahutelah “berubah” karena lingkungan. Bahkan kadang kita pun merasakan sendiri betapa sulitnya untuk tetap “konsisten” sendirian terhadap nilai-nilai yang kita anut pada saat kita hidup di tengah masyarakat yang menganut nilai yang berbeda.

Kalau saja bukan karena cinta Asiyah yang begitu besar kepada Tuhannya, mungkin pertahanannya akan runtuh. Kenyataannya, ikatan emosional yang begitu kuat kepada Allah lah yang membuat dia bertahan, bahkan pada saat tersulit dalam hidupnya, yaitu menjelang akhir hayatnya, ketika dia disiksa dengan siksaan yang tak terbayangkan kejamnya oleh suaminya sendiri!

Hari penyiksaan itu terjadi ketika akhirnya Asiyah mendeklarasikan dengan lantang keimanannya kepada Allah di depan suaminya. Deklarasi penuh emosi ini terjadi setelah jiwa Asiyah begitu terguncang menyaksikan pembantaian atas Masyitah, juru sisir istana, beserta suami dan dua anak perempuannya yang masih kecil akibat penolakan mereka untuk mengakui Fir’aun sebagai tuhan.

“Kuperingatkan kau wahai Fir’aun dan kunyatakan bahwa Tuhanku, Sang Pencipta, Robb-ku, Allahku; dan Tuhanmu juga, Robb-mu, dan Allahmu; dan Tuhan Masyitah dan anak-anak itu; dan Tuhan langit dan bumi; adalah Allah yang satu, yang tak seorangpun sanggup menyamaiNya. Dia tak memiliki tandingan!!”

Harta, tahta, dan keselamatan nyawa adalah kenikmatan duniawi yang begitu sering dikejar-kejar manusia, bahkan dengan cara haram sekalipun. Sebagai istri Fir’aun, Asiyah memiliki semua itu dengan berlimpah. Tapi saat itu, dalam kemarahannya, dia seakan telah melemparkan semua itu ke muka Fir’aun.

Akibatnya, di atas lempengan batu yang sebelumnya dipakai untuk membantai keluarga Masyitah jugalah Asiyah akhirnya diikat dan ditindih dengan sebuah lempengan batu tipis yang di atasnya dinyalakan api. Lempengan batu tipis itu berubah menjadi semacam setrika besar yang ditindihkan di atas dada sang Ratu Mulia ini, yang perlahan-lahan membakar tubuhnya.

Waktu berjalan perlahan mengantarkan Asiyah mendekati kematiannya dengan cara yang sangat menyakitkan. Tapi segala siksaan keji yang menyakiti tubuh dan mengalirkan darahnya, maupun paksaan Fir’aun agar istrinya mengakuinya sebagai tuhan, tak bisa mengurangi sedikitpun cinta sang istri kepada Tuhannya.

“Api di atasku mulai membakar dan menghanguskan tubuhku, tapi api cinta yang sempurna dan tak terhingga kepada Allah menyala-nyala dengan lebih hebat di dalam tubuh ini.”

Dan pada detik-detik akhir hidupnya, dari bibir wanita mulia ini terucap sebuah doa dan pengharapan kepada Rabb yang begitu dicintainya:

“Ya Allah, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu di surga…”

Allah telah menyaksikan perjuangan dan pengorbanan total wanita ini, dan Dia juga memerintahkan para malaikat untuk menjadi saksi atas ketulusan cinta Asiyah kepada Tuhannya. Dan ketika Asiyah mulai memejamkan mata menjemput ajalnya, Allah memerintahkan Jibril untuk menemuinya dan memperlihatkan kepadanya rumah yang telah disediakan untuk wanita agung ini di surga. Dan Asiyah pun akhirnya wafat dengan membawa kemenangan atas seorang tiran yang telah gagal memaksanya bertekuk lutut dan menghianati cinta sejatinya kepada Rabb-nya.

Sebenarnya, ada beberapa versi yang agak berbeda tentang siksaan apa yang harus ditanggung Asiyah pada akhir hidupnya. Sebagian menyatakan bahwa dia digantung. Sebagian lagi menyatakan bahwa dia diikat dan dicambuki sampai mati. Namun pada intinya, apapun siksaan yang telah dialaminya, itu tetap sebuah ujian yang sangat berat bagi manusia manapun juga. Dan “keberhasilan” Asiyah melalui ujian ini menunjukkan kepada kita apa arti “jatuh cinta” kepada Khalik yang sebenarnya. Tidak heran apabila nama Asiyah adalah salah satu dari sedikit nama yang “dimuliakan” Allah dalam Al Qur’an sebagai contoh “ideal” orang yang beriman:

“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam surga, dan selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang zalim.” - QS At Tahrim: 11

MARYAM
da beberapa wanita mulia yang disinggung-singgung dalam Al Qurâan, namun Maryam lah satu-satunya wanita yang nama panggilannya diabadikan dalam AlQurâan. Ada banyak rasul yang disebut Allah di dalam Al Qur’an, tapi Isa ASlah satu-satunya rasul yang setiap kali namanya disebut hampir selalu diikuti oleh nama orang tuanya. Allah tidak menyebut Muhammad ibn Abdullah, Yahya ibn Zakaria, atau Yusuf ibn Ya’qub dalam Al Qur’an, tapi Dia berkali-kali menyebut Isa ibn Maryam. Betapa Allah memuliakan wanita ini! But why can she be so special before God?

Untuk bisa memahami itu, kita harus mencoba melihat diri kita sendiri terlebih dulu. Kita, paling tidak saya pribadi, terus terang saja terkadang masih ada sedikit perasaan berat  ketika harus mengerjakan beberapa ibadah, seperti sholat malam, puasa, bahkan terkadang sholat fardlu sekalipun! Astaghfirullah…. Kalau saja bukan karena ada rasa takut kepada Yang Maha Kuasa atau rindu akan ridha dan syafaatNya di akherat, mungkin sudah keteteran aja ibadah-ibadah itu. Naâudzubillahi mindzaliik…..

Perasaan-perasaan semacam itu sebenarnya bisa dijadikan bukti empirik betapa kuatnya godaan duniawi yang kita temui sehari-hari, dan betapa hal itu bisa mengalihkan konsentrasi kita pada hakekat hidup kita di dunia ini: mengumpulkan bekal yang (semoga) pantas untuk kita tukar dengan ridha dan ampunan Allah di akherat kelak.

Kalau kita tidak tahan banting atau takut pada sesuatu yang jauh lebih kuat dan besar dari seluruh isi bumi dan langit ini, mungkin hidup kita akan dipenuhi pengabaian ibadah kepadaNya. Karena itu, sebenarnya hari-hari yang kita lalui ini adalah hari-hari perjuangan mengendalikan nafsu duniawi agar tidak lalai pada keselamatan kita sendiri di akherat nanti; dan Maryam adalah seorang wanita yang selalu menang dalam perjuangan tersebut.

Sejak kecil hidup bagi Maryam adalah untuk mengabdi sepenuhnya kepada Tuhannya. Sepenuhnya, utuh, bulat-bulat. Ibaratnya, setiap tarikan nafasnya dia lakukan dalam keadaan beribadah dan tunduk kepada Allah. Tidak ada yang bisa mengalihkan perhatiannya dari Tuhannya, bahkan ketika dia mendapat ujian-ujian berat dariNya, seperti ketika harus hamil dan melahirkan tanpa seorang suami! Pelecehan masyarakat terhadap kesuciannya karena peristiwa tersebut adalah sebuah ujian yang begitu berat bagi seorang wanita yang keseriusannya dalam menjaga kesucian sulit dicari tandingannya.

Begitu juga ketika dia harus mendampingi perjuangan sulit anaknya, Isa AS. Mungkin kita bisa merasakan sendiri bagaimana kita seakan ikut sakit ketika anak kesayangan kita jatuh dan berdarah, atau ketika mereka meneteskan air mata karena ejekan atau penolakan teman-temannya. Jadi bisa dibayangkan betapa perihnya Maryam ketika melihat buah hatinya dimusuhi, ditolak, diejek, bahkan disakiti karena perjuangannya. Namun karena kesadarannya bahwa semua ini adalah demi Tuhannya yang dicintainya lebih dari apapun, ketundukannya kepada Allah tak tergores sedikitpun oleh ujian-ujian itu.

Mencapai derajat kekhusyukan dan ketundukan Maryam sama sekali bukan sesuatu yang gampang. Coba kita hitung berapa kali dalam sehari perhatian kita teralih dari Tuhan kita, bahkan pada saat mengerjakan sholat sekalipun! Atau berapa kali kita mengabaikan perintahNya atau laranganNya dengan berbagai alasan ? Mungkin tak terhitung lagi jumlahnya. Jadi ketika kita merasakan sendiri betapa sulitnya menjadi sekhusyuk dan setunduk Maryam, dan betapa Allah mencintai dan memuliakannya karena ketundukannya itu, apakah aneh jika Maryam dinobatkan menjadi salah satu Wanita Terhebat dan Termulia se-Jagad Raya ini? 

KHADIJAH
Sebagai istri, saya pribadi sering merasa “malu” tiap kali berkaca pada Khadijah. Kontribusi dan pengabdian saya terhadap suami sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan apa yang telah diabdikan Khadijah terhadap suaminya. Tetapi yang lebih memalukan, seringkali tuntutan saya terhadap suami jauh melebihi harapan-harapan Khadijah terhadap suaminya. She served the best without expecting too much in return! Satu-satunya “pamrih” yang diinginkannya adalah cinta Tuhannya dan Utusannya. Kelihatannya macam slogan yang gampang diucapkan ya? Tapi dijamin tidak gampang untuk menjalankannya. Try to stand on Khadijah’s shoes to know how difficult it is.

Marilah kita bayangkan mulai dari contoh yang paling mudah dulu. Seandainya kita seorang “konglomerat” yang menikah dengan seorang penjual kelontong di pasar, siapkah kita meninggalkan gaya hidup “borju” kita untuk menjalani kehidupan sederhana seorang istri penjual kelontong?

Atau contoh lain, mudahkah bagi kita menahan diri untuk tidak uring-uringan seandainya suami sering pergi berhari-hari untuk mengejar “idealisme”nya yang mungkin masih sulit kita pahami, dan meninggalkan kita sendirian mengurus anak dan membersihkan rumah?

Atau… mudahkah pula bagi kita untuk mengorbankan kesuksesan yang telah kita bangun dengan susah payah demi tugas suami yang mungkin tidak menawarkan “imbalan” yang memadai? It’s hard, apalagi jika kita merasa bahwa selama ini “karir” dan penghasilan kita jauh melebihi suami.

Khadijah adalah seorang pengusaha wanita yang sangat sukses dan terhormat di kalangan kaum Quraishy dengan kemampuan membaca pasar dan mengelola asset yang hebat. Walaupun dia masih tetap kaya pada masa-masa awal kehidupannya sebagai istri seorang pedagang kecil, dia rela untuk menjalani cara hidup yang sangat sederhana karena Muhammad SAW, suaminya, tidak ingin keluarganya hidup berlebihan pada saat banyak orang lain yang masih kekurangan. Tidak ada keluhan yang terucap dari bibirnya. Dia meyakini kemuliaan prinsip suaminya dan rela mengikutinya, walaupun dia harus meninggalkan semua kenyamanan yang pernah menghiasi kehidupannya sebelum itu.

Tak pula keluhan terucap ketika dia harus hidup bersama seorang suami yang sering pergi menyendiri ke Jabal Nur selama berhari-hari, meninggalkannya sendirian mengurusi anak-anaknya. Jangankan uring-uringan, Khadijah bahkan rela untuk menyiapkan makanan secara teratur dan mengantarkannya sendiri ke Jabal Nur! Jabal Nur adalah sebuah bukit batu cadas berpasir yang sangat sulit dan berbahaya untuk didaki; dan Khadijah telah mendakinya berulang kali sambil membawa makanan agar suaminya tidak kelaparan! Sepenuh hati dia berusaha “meringankan” beban suaminya yang saat itu sedang berusaha menemukan jawaban atas kegalauan spiritual dan kerinduannya yang dalam terhadap “Sesuatu” yang menjadi sumber dari segala kehidupan ini.

Tak terhitung juga berapa kekayaan Khadijah yang dia abdikan demi perjuangan suaminya menegakkan kalimat “laa ilaaha illallaah”. Sebagai istri seorang keturunan Hasyim, Khadijah bahkan kehilangan “segalanya” ketika kaum kafir Quraishy melakukan boikot kepada bani Hasyim dan bani Muthalib selama tiga tahun. Kekayaannya yang tersisa dia gunakan untuk membeli makanan secara diam-diam bagi para pengikut Rasulullah yang harus kelaparan karena mempertahankan iman mereka.

Walaupun dirinya seorang pengusaha, Khadijah tak menghitung pengorbanannya sebagai sebuah kerugian besar, karena dia yakin bahwa dia sedang melakukan jual-beli yang sangat menguntungkan dengan Sang Maha Kaya. Dia rela menukar semua kekayaan dan kesuksesannya dengan ridha Tuhannya.

Khadijah tidak hanya mengorbankan harta dan kesuksesannya saja. Jihad Muhammad SAW dihiasi dengan penolakan, penganiayaan, caci-maki, bahkan ancaman pembunuhan. Dan Khadijah tak pernah menjauh dari sisi suaminya dalam menapaki jalan terjal itu meski keselamatannya sendiri dan keluarganya menjadi taruhannya. Walaupun dia ikut menanggung “teror” mental maupun fisik dari musuh Muhammad, Khadijah pantang menampakkan kekuatiran dan ketakutan di wajahnya. Baginya, kegalauan di wajah bertentangan dengan tugasnya sebagai cahaya ketentraman bagi suaminya.

Lantas, apakah mengherankan kalau Muhammad SAW begitu mencintai dan menghormati istrinya ini. Beliau tak menikahi wanita lain selama bersama Khadijah. Sayangnya, hal ini sering “dilupakan” oleh para pengkritik kehidupan poligami Rasulullah.

Muhammad SAW pun begitu terpukul ketika “belahan jiwanya” ini wafat hanya beberapa saat setelah boikot Quraishy berakhir, pada tahun yang kemudian dikenal sebagai tahun ‘Aamul Huzni, tahun kesedihan Rasulullah SAW. Tampaknya, kelaparan dan beban psikologis selama masa boikot telah menggerogoti kesehatan wanita agung ini. Muhammad SAW mengurus sendiri jenazah Kesayangannya ini, dan mengantarkannya ke pembaringan terakhirnya di Mekkah dengan sebuah kalimat perpisahan: “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid”.

Ketika telah menikah dengan istri-istrinya yang lain sepeninggal Khadijah pun, tidak jarang Rasulullah SAW masih diliputi kenangan akan Khadijah yang terkadang terlontar dalam bentuk pujian-pujian. Dan hal ini sempat menimbulkan kecemburuan Aisyah: “Alangkah banyak yang kau ingat tentang si pipi merah itu, padahal engkau telah mendapatkan gantinya yang lebih baik dari dia.”

Wajah Muhammad SAW berubah merah padam mendengar protes itu. Dan biasanya hanya pada saat menerima wahyu saja wajah beliau akan menjadi semerah itu. Lalu beliau pun menjawab:

“Demi Allah, Allah belum menggantikannya dengan yang lebih baik dari dia. Dia telah beriman kepadaku ketika semua orang ingkar padaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakan, dia memberikan semua hartanya ketika orang-orang tak mau memberiku apa-apa, dan melaluinya Allah mengaruniakanku keturunan yang tidak diberikan oleh istri-istriku yang lain.” (HR Ahmad)

Khadijah ternyata tidak hanya menjadi istri yang paling dicintai Muhammad SAW. Sang Maha Agung dan Malaikat Jibril pun mencintai wanita mulia ini. Bahkan, melalui Jibril Allah telah menitipkan salamNya kepada Khadijah, Subhanallah!

“Wahai Rasulullah, inilah Khadijah, ia akan datang kepadamu dengan membawa tempat yang berisi makanan, lauk dan minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan dariku.” (HR Bukhari & Muslim, dari Abu Hurairah)

Cinta Allah kepada wanita suci ini bahkan diwujudkanNya pula dengan sebuah rumah permata yang disediakan untuk Khadijah dalam surgaNya.

“Aku (Muhammad) diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira kepada Khadijah tentang sebuah rumah di surga dari permata dimana di dalamnya tiada keributan dan kepayahan.” (HR Ahmad, Abu Ya’la, ath-Thabrani, dari Abdullah bin Ja’far)

Betapa beruntungnya Khadijah mendapatkan cinta, salam, dan rumah permata di surga dari Tuhannya. Namun “keberuntungan” Khadijah ini bukan didapatnya dengan cuma-cuma; dia memperolehnya melalui perjuangan berat yang dilakukannya dengan ikhlas sampai akhir hayatnya. Hanya wanita hebat saja yang pantas diberi salam oleh Tuhannya.

FATIMAH
Andaikan kita adalah putri kesayangan seorang pemimpin nomer satu sebuah bangsa besar, kira-kira kehidupan seperti apa yang akan kita jalani? Mungkin bermacam bayangan terlintas di benak kita, tapi bisa jadi tak banyak yang membayangkan kehidupan seperti yang pernah dijalani Fatimah Az-Zahra RA, putri kesayangan seorang pemimpin besar yang menempati urutan pertama tokoh paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarah manusia.

Sejak kecil, Putri Kesayangan ini telah akrab dengan kelaparan yang harus dijalaninya demi cinta dan ketaatannya kepada Tuhannya dan ayahnya. Ketika Bani Hasyim dan Bani Muthalib diboikot dan dikucilkan oleh kaum Quraishy, mereka harus melalui hari-harinya selama tiga tahun dalam kelaparan. Diriwayatkan bahwa naluri keibuan Khadijah begitu perih melihat putri kecilnya kelaparan, “Kasihan engkau anakku, dalam usia begini muda engkau sudah harus merasakan penderitaan seberat ini.” Namun, tak disangka, si kecil menjawab, “Aku tidak apa-apa Bu, justru kami lah yang kuatir akan keadaan ibu.” Kalimat mengagumkan ini meluncur dari bibir mungil gadis cilik berusia lima tahun.

Ketika mulai dewasa pun “peruntungan materialnya” tidak berbeda. Fatimah dinikahkan dengan seorang pemuda miskin yang hanya bisa memberikan baju besinya sebagai mas kawin. Hanya saja, suaminya ini dikenal sebagai salah satu hamba Allah yang paling luas ilmunya, paling mula memeluk Islam, dan paling tinggi derajatnya di hadapanNya, bahkan telah dijamin masuk surga lewat jalur cepat sebagaimana istrinya. Fatimah juga telah mengenal Ali, suaminya, sejak kanak-kanak karena mereka tumbuh bersama dalam asuhan Muhammad dan Khadijah.

Kehidupan Fatimah sebagai anak pembesar memang tergolong “unik”. Dia tak mempunyai pembantu karena memang tak sanggup membayarnya. Dia menumbuk gandum sendiri tiap hari sampai tangannya lecet dan bajunya lusuh karenanya. Ali yang tidak tega melihat “penderitaan” istrinya menyuruh Fatimah menemui ayahnya untuk meminta seorang pembantu. Tapi Muhammad SAW, yang tidak ingin melihat ada anggota keluarganya hidup berlebih selama masih ada orang lain yang kekurangan, tidak mengabulkannya. Sebagai gantinya, ayahnya mengajarkan doa kepadanya agar dia dikuatkan dalam menghadapi hidup ini.

Ketika dia sakit Rasulullah menjenguk, “Apa yang kau rasakan anakku?” Putrinya menjawab, “Sakit ayah… dan aku juga merasa lapar karena tak ada makanan untuk dimakan.” Rasul menangis mendengarnya dan membesarkan hati putrinya, “Puaskah engkau anakku menjadi pemuka seluruh wanita di alam ini?”

Ketika ada seorang pengembara miskin mendatangi Rasul untuk meminta sedekah, Rasul menyuruhnya meminta kepada Fatimah karena beliau tidak punya apa-apa lagi saat itu untuk disedekahkan. Fatimah sebenarnya juga tak memiliki apa-apa untuk disedekahkan, sebelum akhirnya dia teringat pada kalungnya dan lantas memberikannya begitu saja kepada si pengembara sebagai sedekah.

Nampaknya Allah begitu ridha padha keikhlasan Fatimah, sehingga akhirnya kalung itu bisa kembali kepadanya setelah Abdurrahman bin Auf membelinya dari si pengembara dan memberikannya kepada Rasul beserta seorang budak, dan Rasul lantas memberikan kembali kalung itu ke Fatimah beserta budak pemberian Abdurrahman. Fatimah menerima kembali kalungnya dan membebaskan budak itu walaupun sebenarnya dia sangat membutuhkan seorang pembantu. Buah dari kedermawanan dan keikhlasan putri miskin ini telah menolong seorang pengembara miskin, membebaskan budak, dan mengembalikan kalung satu-satunya kepadanya.

Apakah Fatimah membenci dan berontak kepada ayahnya karena merasa telah dijerumuskan dalam kehidupan sulit ini? Tidak sama sekali! Sebaliknya, cintanya begitu besar kepada ayahnya karena dia sangat meyakini kebenaran dan kemuliaan prinsip ayahnya. Dialah putri yang dengan menangis dan penuh kasih membersihkan kotoran dari kepala ayahnya akibat lemparan benda najis musuh-musuhnya. Dia juga yang bersama ayahnya membersihkan kotoran-kotoran najis yang dilemparkan ke rumah mereka.

Fatimah pula yang menurut Aisyah RA paling menyerupai ayahnya dan paling dicintai ayahnya. Dia adalah putri yang menangis begitu pedih ketika menyadari malaikat maut telah mendatangi ayahnya, namun tersenyum bahagia ketika ayahnya membisikkan ke telinganya bahwa dialah anggota keluarganya yang pertama kali akan “menyusulnya.” Dialah salah satu wanita yang telah dinobatkan sebagai sebaik-baik wanita di seluruh jagad raya bersama ibundanya, Khadijah, Maryam, dan Asiyah…

Bisa jadi kehidupan Fatimah ini (dan juga ayahnya) dianggap sebagai sebuah kekonyolan oleh mereka yang memandang bahwa hidup di dunia adalah kehidupan yang sebenarnya. Dia memiliki banyak kesempatan untuk hidup lebih enak, tapi dia tak mengambilnya. Namun, mereka yang tahu bahwa kehidupan di dunia bukan titik akhir dari kehidupan ini akan kagum pada cara hidup Fatimah yang begitu luar biasa, dan bagaimana dia akhirnya mendapatkan ridha dan cinta dari Sang Pemilik Kehidupan ini karenanya.

EPILOG

Wanita-wanita mulia ini memiliki “kecantikan” yang hakiki, karena wajah mereka mampu membuat orang-orang di sekitarnya merasa begitu nyaman dan tentram. Mereka juga memiliki “kecerdasan” yang hakiki, karena mereka tahu pasti bagaimana cara menyelamatkan diri dari siksa pedih “kehidupan” yang sebenarnya nanti, dan mereka berhasil mengikuti cara itu dengan konsisten. Karena itu, merekalah para wanita yang sebenarnya paling berhak menyandang predikat Miss Universe Forever karena kecantikan dan kecerdasan hakiki yang mereka miliki.

Sebenarnya mereka pulalah yang paling pantas untuk kita jadikan model ideal seorang wanita. Tapi ironisnya, entah kenapa saat ini mungkin justru wanita-wanita seperti inilah yang sering mengundang “keheranan” orang karena sikap mereka yang dinilai “ketinggalan jaman”, “fanatik”, “ngga nge-trend”, “ngga fun”, “berpikiran picik”, “bego”, atau “menyiksa diri sendiri.” Tapi apapun pendapat orang, itu tak akan sedikitpun melukai kemuliaan wanita-wanita macam ini di hadapan Sang Pemilik Alam.

“Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat, yaitu Asiyah istri Fir’aun, Maryam putri Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad.” (HR Bukhari & Muslim)Wanita-wanita mulia ini memiliki “kecantikan” yang hakiki, karena wajah mereka mampu membuat orang-orang di sekitarnya merasa begitu nyaman dan tentram. Mereka juga memiliki “kecerdasan” yang hakiki, karena mereka tahu pasti bagaimana cara menyelamatkan diri dari siksa pedih “kehidupan” yang sebenarnya nanti, dan mereka berhasil mengikuti cara itu dengan konsisten. Karena itu, merekalah para wanita yang sebenarnya paling berhak menyandang predikat Miss Universe Forever karena kecantikan dan kecerdasan hakiki yang mereka miliki.

Sebenarnya mereka pulalah yang paling pantas untuk kita jadikan model ideal seorang wanita. Tapi ironisnya, entah kenapa saat ini mungkin justru wanita-wanita seperti inilah yang sering mengundang “keheranan” orang karena sikap mereka yang dinilai “ketinggalan jaman”, “fanatik”, “ngga nge-trend”, “ngga fun”, “berpikiran picik”, “bego”, atau “menyiksa diri sendiri.” Tapi apapun pendapat orang, itu tak akan sedikitpun melukai kemuliaan wanita-wanita macam ini di hadapan Sang Pemilik Alam.
  

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:



“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :


أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah
 
 

Jumat, 11 Maret 2011

aq g pernah habis pikir melihat orang yang begitu banyak mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama. aq tak percaya.menurutku cintanya hanyalah pandangan luapan syahwat semata.cintanya tidaklahirdari hati terdalam yang mampu mengetarkan jiwa, aq sendiri tak pernah jatuh cinta pada pandangan pertama.cintaQ tumbuh setelah melalui proses panjang cintaq tumbuh ssetelah lama dengan menjalani kebersamaan dan pendekatan.cintaQ tumbuh setelah mengaruungi samudra duka dan cita,susah dan bahagia.
 sungguh tak bisa kulupan kisa kasihq bersama dia.sebelum ku jatuhkan cintaku padanya sebelumnya ku jalani persahabatan yang dalam dengannya dengannya.walaupun bisa di bilang dia bukan sahabatq tp bukan bukan pula teman biasa.kami makan dan minum bersama, kami saling berbagi cerita.tak bosan-bosanya aq bersua dengannya.namun aq tak bernafsu untuk segera mengungkapkan perasaanq padanya.meskipun dalam hati ingin ku sampaikan rasa ini ke padanya.dan aq yakin cinta yang di jalani dengan proses yang panjang insya allah akan menghasilkan cinta di tititk terbaiknya.

Tanda-TAnda Orang Jatuh Cinta

tanda pertama dalam pandangan cinta adalah mata
melalui pandangan mata rahasia- rahasia bisa terungkap,pesan-pesan jiwa beserta kedalaman isinya bisa terungkap.pandangan orang yang jatuh cinta tidak akan berpaling dari orang yang di cintainya,walau itu sekeja

tanda kedua bisa di lihat pada percakapan
orang yang jatuh cinta akan selalu melayani percakapan orang yang di cintainya.Ia mendengarkan apa yang di katakan oleh orang yang di cintainya dengan seksama.Ia terima saja kata2 dan segala ucapan sang tercinta

tanda ketiga gerakan tubuh orng orng yang jatuh cinta

tanda ke empat adanya keraguan dan kegembiraan yang tergambar dari wajah sang pencinta jika bertemu dengan sang pujaan jiwa
adanya  kegugupan manakala berpapasan dengan seseorang yang serupa dengan pujaannya. ada getaran hebat manakala terdengar suara orang yang di cintainya.
tanda ke lima ialah melakukan hal yang biasa dilakukan oleh orang yang di cintainya,meskipun pekerjaan itu belum pernah di lakukan sebelumnya.

Hakikat cinta

CINTA memiliki makna yang  dalam,indah dan Agung.hakikat CINTA  tidak dapat di temukandan tidak dapat ditemukan dengan segenap kesungguhan,pengamatan dan penjiwaan.CINTA tak dimusuhi agama dan melanggar syariatNYA.CINTA urusan hati,semetara hati adalah urusan ilahi

kalau saja CINTA itu lantaran fisik semata,niscaya orang yang buruk rupa,tak akan pernah di cintai sesamanya.kalau saja perasaan CINTA ITU muncul lantaran persamaan keadaan moral semata.niscaya seseorang tidak akan mencintai orang yang berbeda perilakunya dengan dirinya

Sesungguhnya CINTA merupakan sesuatu yang bersemayam dalm jiwa yang terdalam.seseorang yang jatuh cinta karena suatu sebab,CINTA ini tidak akan abadi.CINTA ini akan melayang bersamaan melayangnya sebab itu.

Adapun CINTA yang paling utama adalah cintanya dua orang yang mencitai karena ALLAH semata.baik cinta itu di bangun karena adanya keinginan untuk meningkatkan amal kebajikan, atau karena adanya kesamaan akidah,agama, dan mazhab.atau juga karena adanya kelebihan ilmu diantara salah satunya.tak ada CINTA yang abadi selain CINTA suci yang keluar dari kedalaman hati.CINTA jenis ini tidak akan hilang  kecuali ajal menjelang.

CINTA adalah penyakit,dan obatnya terletak pada sejauh mana kau berteman dan berbagi.dan sejauh mana kau melakukan sesuatu yang kau senangi.CINTA membuat hal yang awalnya hina menjadi mulia.dengan CINTA hal yang rumit menjadi mudah

DO'A Q

ya robb....
Aku datang padamu dengan penuh kepasrahan
ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

ya robb....
berilah ketepatan hati untukQ
hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
hati yang bukan saja menyejukkan hati dalam pandanganQ
tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya

allah yang maha kuasa
maha melihat masa depan
maha yang mengatahui kehidupan yang akan terjadi kelak
engkau jua yang mengatahui keinginan terdalam hatiQ

ya allah jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya merupakan kekeliruan
tolong hati ini jangan terbuai dalam fotomorgana
semu....

jika kesempurnaannya bukan untukQ
tolong bawa jauh dari relung hati
hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aq terlena dalam keindahahnnya
gantikan aq kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia